Sabtu, 21 November 2015

Puas Menjamah Selatan Yogyakarta dalam Sehari



Puas Menjamah Selatan Yogyakarta dalam Sehari


detikTravel Community
Yogyakarta tak hanya terkenal dengan deretan pantainya yang cantik. Namun, ada juga keindahan air terjun dan sungai yang menyaingi Green Canyon. Serunya, wisatawan juga bisa jelajah pantai dan air terjun di Yogya dalam waktu sehari.
Jika Anda penggila traveling, deretan pantai selatan di Gunungkidul seperti Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Indrayanti, dan masih banyak lainnya pasti sudah tak asing lagi. Tapi, mungkin masih belum begitu banyak yang tahu kalau di Gunungkidul ada destinasi air terjun, yakni air terjun Sri Gethuk.
Pertama, kita bisa menuju deretan pantai yang luar biasa di Kota Pelajar ini. Berangkat pukul 07.30 WIB, dari Yogyakarta menggunakan motor, ternyata tidak sulit menemukan pantai ini. Di setiap persimpangan jalan terdapat rambu penunjuk arah yang menujukkan letak pantai-pantai tersebut.
Menuju arah Wonosari dari Kota Yogyakarta, di kiri dan kanan jalan jalan dihiasi panorama bukit yang terbuat dari batu karang. Konon katanya, dahulu Gunungkidul berupa laut sehingga bukitnya terbuat dari batu karang. Namun, laut itu makin lama makin menyusut sehingga jadilah seperti sekarang.
Cukup membutuhkan waktu tempuh lebih kurang satu setengah jam dari Yogyakarta menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai Baron. Baron merupakan pantai yang paling dekat di antara deretan pantai-pantai Gunungkidul
Beberapa ratus meter sebelumnya, akan ada loket pembayaran tiket masuk kawasan wisata pantai-pantai Gunungkidul. Satu orangnya dikenakan biaya Rp 4.000. Tiket ini berlaku untuk semua pantai, jadi di dalam Anda tidak membayar lagi kecuali karcis parkir kendaraan pribadi.
Pantai Baron adalah pantai pertama yang bisa didatangi. Terletak di sisi paling barat menjadikan pantai ini yang terdekat dari Yogyakarta. Pantai ini punya keunikan berupa titik di mana air laut dan air tawar menyatu. Di sisi kanan pantai, terdapat aliran air bawah tanah yang mengalir ke laut. Air bawah tanah ini muncul ke permukaan dan menjadi sungai sebelum akhirnya bersatu dengan laut.
Di bibir pantai juga terdapat perahu nelayan yang tertambat dan menambah keelokan pantai tersebut. Ada juga tenda-tenda terpasang lengkap dengan tikarnya. Tenda-tenda ini disewakan untuk wistawan yang ingin menikmati pantai tanpa takut kepanasan.
Puas dengan Baron, mari menuju Pantai Kukup. Jaraknya lumayan dekat dengan Baron, hanya sekitar 1 atau 2 km. Pantai ini memiliki keistimewaan berupa sebuah pulau karang kecil yang dihubungkan dengan jembatan.
Di atas pulau karang tersebut terdapat sebuah pondok kecil. Pemandangan ini persis seperti Tanah Lot di Bali. Sungguh mempesona! Selain itu, meski hari terik air laut di sini sangat dingin sekali bak air es. Di pantai ini juga ada ikan hias hasil tangkapan nelayan yang dijual. Belum selsai, ada cukup banyak warung seafood dan kios yang menjual oleh-oleh.
Selanjutnya, pantai ketiga yang dikunjungi adalah Sepanjang. Di sini relatif lebih sepi dari dua pantai sebelumnya. Sesuai dengan namanya, garis pantai ini sangat panjang. Sangat cocok untuk tempat olahraga pantai seperti voli pantai atau sepakbola pantai. Pedagang juga relatif sedikit di sini.
Selesai berolahraga di Pantai Sepanjang, Pantai Drini jadi sasaran selanjutnya. Istimewanya, pantai yang berupa teluk ini punya sebuah pulau yang tidak jauh dari bibir pantai. Jika air laut sedang surut, pantai ini tidak terpisah dari daratan utama. Inilah pulau Drini dan di pulau tersebut terdapat sebuah menara untuk melihat samudera sepuasnya.
Belum habis juga, Sundak siap jadi target selanjutnya. Sekilas pantai ini mirip dengan Pantai Kukup. Garis pantainya kecil, di sisi kiri dan kanannya ada bukit yang mengapit. Pantai ini tergolong ramai. Banyak pedagang cinderamata, makanan kecil, dan seafood. Area parkirnya pun cukup luas, sehingga banyak rombongan siswa yang berdarmawisata ke sini.
Tidak jauh dari Sundak, di balik bukit sebelah kiri terdapatlah Pantai Indrayanti. Dari Sundak cukup berjalan kaki saja karena hanya beberapa ratus meter jaraknya. selain itu, jika hendak menggunakan kendaraan harus kembali ke jalan utama yang memutar cukup jauh.
Pantai Indrayanti sangat berbeda dengan pantai di sebelahnya. Pantai ini relatif lebih sepi. Dengan bentuk garis pantai yang panjang, sekilas sangat mirip dengan Pantai Sepanjang. Sebenarnya Indrayanti adalah nama restoran di sini. Nama pantai ini sebenarnya adalah Pulang Syawal. Namun, sebutan Indrayanti lebih dikenal masyarakat luas.
Selesai menyusuri pantai, pukul 15.00 WIB sudah menanti untuk disinggahi Sri Gethuk. Ini merupakan air terjun di Gunungkidul yang konon mirip dengan Green Canyon di Jawa Barat.
Mengarahkan kendaraan kembali ke Yogyakarta, kami mengambil jalur di bibir pantai karena lebih dekat menuju Kecamatan Playen. Cukup sulit mencari lokasi ini pada awalnya karena tidak ada rambu penunjuk arah. Satu-satunya cara adalah bertanya pada penduduk.
Akhirnya setelah tiba di Playen, terdapat rambu yang menunjukkan arah lokasi air terjun Sri Gethuk. Pada mulanya jalanan mulus beraspal, tapi kemudian hanya ada jalan rusak berbatu sepanjang 3 km. Di kiri dan kanan jalan hanya ada beberapa rumah, selebihnya perkebunan kayu putih yang mengering.
Suasana terasa gersang. Untunglah hari sudah beranjak sore, jadi tidak begitu terik. Pukul 16.30 WIB, pemandangan tiba-tiba berubah dari yang tadinya gersang menjadi hijau. Kebun kayu putih tak ada lagi, yang ada hanyalah sawah nan menyejukkan mata.
Turun dari pematang sawah, terdapat sebuah kali atau sungai nan jernih. Di tepi sungai ini telah menunggu rakit yang akan membawa pengunjung ke hulu, tempat Sri Gethuk berada. Saat menaiki rakit, pengunjung akan disuguhi pemandangan luar biasa.
Bukit-bukit menjulang. Tak berapa lama tibalah di air terjun Sri Gethuk. Pengunjung bisa mandi dan meloncat ke dalam sungai dari sebuah batu besar yang terdapat di samping air terjun. Sungguh sangat mengasyikkan.
Tapi ingat, pukul 18.00 WIB objek wisata Sri Gethuk sudah tutup. Saatnya pulang ke Yogyakarta. Sebelum tiba di kota, tak lupa singgah sebentar di Bukit Bintang menikmati suasana yogya dari ketinggian sambil menyeruput kopi panas. Ahh, nikmat!





SALAH


BENAR

Yogyakarta tak hanya terkenal dengan deretan pantainya yang cantik.


Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan deretan pantainya yang cantik.

Serunya, wisatawan juga bisa jelajah pantai dan air terjun di Yogya dalam waktu sehari.


Serunya, wisatawan juga bisa menjelajah pantai dan air terjun di Yogya dalam waktu sehari.


Tapi, mungkin masih belum begitu banyak yang tahu kalau di Gunungkidul ada destinasi air terjun, yakni air terjun Sri Gethuk.


Tetapi, mungkin masih belum begitu banyak yang mengetahu kalau di Gunungkidul terdapat destinasi air terjun, yakni air terjun Sri Gethuk.

Menuju arah Wonosari dari Kota Yogyakarta, di kiri dan kanan jalan jalan dihiasi panorama bukit yang terbuat dari batu karang.


Menuju arah Wonosari dari Kota Yogyakarta, di kiri dan kanan jalan-jalan dihiasi panorama bukit yang terbuat dari batu karang.

Beberapa ratus meter sebelumnya, akan ada loket pembayaran tiket masuk kawasan wisata pantai-pantai Gunungkidul.


Beberapa ratus meter sebelumnya, terdapat loket pembayaran tiket masuk kawasan wisata pantai-pantai Gunungkidul.

Pantai ini punya keunikan berupa titik di mana air laut dan air tawar menyatu.


Pantai ini mempunyai keunikan berupa titik di mana air laut dan air tawar menyatu.

Sebelum tiba di kota, tak lupa singgah sebentar di Bukit Bintang menikmati suasana yogya dari ketinggian sambil menyeruput kopi panas. Ahh, nikmat!


Sebelum tiba di kota, tidak lupa singgah sebentar di Bukit Bintang menikmati suasana Yogya dari ketinggian sambil menyeruput kopi panas. Ahh, nikmat!

Sumber : Detik.com

Pengikut